JAKARTA – Serikat Petani Indonesia (SPI) mencatat sejumlah wilayah produsen beras di Jawa sudah mulai memasuki musim tanam kedua atau musim gadu setelah panen raya pertama yang dimulai sejak Maret lalu.
Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih, mencatat berdasarkan laporan dari anggota SPI di Yogyakarta, mereka sudah memasuki musim tanam kedua, meskipun hasil panen di musim pertama turun, baik dari segi kualitas dan kuantitas akibat serangan hama wereng.
“Laporan dari Tuban, Jawa Timur, yang sawah irigasi sudah mulai tanam satu bulan lalu, sementara yang sawah tadah hujan mulai tanam sekitar bulan Mei sampai Juni ini,” kata Henry saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Sementara dari Kediri, Jawa Timur, petani sudah mulai membajak sawah untuk musim tanam kedua; begitu juga di Sukabumi, Jawa Barat, sudah memulai tanam.
Adapun untuk mendukung produktivitas padi, Serikat Petani mencatat sejumlah daerah seperti Yogyakarta dan Tuban tidak mengalami kendala soal distribusi pupuk bersubsidi. Namun, petani di Kediri mengalami kendala distribusi pupuk karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada masa pandemi ini.
“Dari Kediri, distribusi pupuk subsidi agak tersendat karena pandemi COVID-19 ini, jangan sampai petani kesulitan memupuk masa tanam kedua,” kata Henry.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menargetkan luas tanam padi pada musim tanam kedua mencapai 5,6 juta hektare.
Berdasarkan prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus, sementara curah hujan diperkirakan masih berlangsung hingga Juni.