Perajin Alat Musik Tradisional di Gunung Mas, Sepi Pesanan
KUALA KURUN — Komunitas perajin alat musik tradisional Kacapi Tingang di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, turut terdampak pandemi virus corona atau COVID-19.
Ketua Kacapi Tingang Harmuda mengatakan bahwa penjualan alat musik tradisional yakni kacapi mengalami penurunan yang mencapai sekitar 60 persen dalam dua bulan terakhir.
“Biasanya kami bisa menjual kacapi minimal 10 buah per bulan. Namun untuk saat ini syukur-syukur kami bisa menjual empat hingga lima buah per bulan,” ucapnya di Kuala Kurun, Jumat, (1/5/2020).
Menurut dia, untuk harga bahan dasar membuat kacapi seperti cat, kuas, tiner, dan lainnya tidak mengalami perubahan. Namun dia memperkirakan para pembeli terdampak COVID-19, sehingga lebih memprioritaskan pembelian bahan pokok.
Sebelum pandemi COVID-19, Kacapi Tingang acap menerima pesanan dari berbagai daerah, baik dalam maupun luar pulau Kalimantan. Karena pandemi COVID-19 terjadi secara merata, maka pemasaran produk mereka juga terkena imbas.
Keadaan ini diperparah dengan tidak diselenggarakannya pameran produk usaha kecil dan menengah, sehingga Kacapi Tingang juga tidak bisa memamerkan produk alat musik tradisional baik itu kacapi, rabab, suling, gendang, dan katambung.
“Kami sangat mengidam-idamkan ikut pameran, karena di situ kami bisa memasarkan barang hasil kerajinan kami. Tahun-tahun yang lalu barang kami terjual habis saat mengikuti pameran,” kata dia.
Namun, mengingat saat ini pemerintah melarang dilakukan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak termasuk pameran, Kacapi Tingang memilih mengoptimalkan promosi melalui media sosial dan cara lainnya.