Omzet Pedagang Kelapa Muda di Lamsel, Turun
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Omzet pedagang kelapa muda di Lampung Selatan (Lamsel) untuk kebutuhan berbuka puasa (takjil) menurun pada tahun ini.
Usman, salah satu pedagang kelapa muda menyebut pada masa Ramadan sebelumnya dalam sehari menjual sekitar 100 butir kelapa muda. Kelapa muda yang dibeli pelanggan dominan dalam bentuk butiran untuk dibawa pulang ke rumah.

Sebagian kelapa muda yang sudah dibelah dan dikerok akan dijual sebagai minuman untuk berbuka puasa. Minuman air kelapa muda diakuinya sangat disukai untuk menu berbuka puasa. Khusus untuk kelapa muda yang sudah dikupas ia bisa menjual sekitar 200 gelas. Namun pada tahun ini ia hanya bisa menjual kurang dari 100 gelas.
Permintaan yang menurun menurutnya imbas kawasan Enggal yang ada di Jalan Sriwijaya tidak seramai dahulu. Sebab semenjak kota Bandar Lampung ditetapkan sebagai zona merah persebaran Corona Virus (Covid-19) banyak warga memilih berada di rumah. Sejumlah warga yang berkumpul sempat dibubarkan.
“Saat ini pemilik usaha kuliner sepi pembeli terutama pedagang kelapa muda mengharapkan bulan Ramadan ramai pembeli ternyata justru sepi imbas Corona yang melanda wilayah Indonesia dan Lampung,” terang Usman saat ditemui Cendana News, Selasa (5/5/2020).
Sejumlah pelanggan minuman es kelapa muda kerap membeli untuk diminum di dekat warungnya menunggu waktu berbuka puasa.
Namun semenjak Covid-19 dengan masa puasa yang berjalan selama lebih dari 12 hari pembeli memilih untuk dibawa pulang. Ia bahkan tidak berani menyediakan stok terbatas pada kelapa muda yang dijual agar menjaga kesegaran buah kelapa muda.