Menikmati Super Flower Moon di Langit Mei 2020

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Purnama bulan Mei, yang dalam beberapa budaya disebut sebagai Super Flower Moon, akan menjadi super moon yang terakhir di tahun 2020 ini.

Staf Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) Mohammad Rayhan menjelaskan bahwa penamaan Super Flower Moon ini memang berbasis pada budaya.

“Sama seperti halnya penamaan Super Pink Moon di bulan April lalu atau pun Super Worm Moon di bulan Maret,” kata Rayhan disela pengamatan bulan purnama, Kamis (7/5/2020).

Menurut literatur, penamaan Flower Moon ini berdasarkan budaya Amerika yang menggambarkan kondisi masa bunga-bunga mulai bermekaran setelah sebelumnya daerah tersebut mengalami musim dingin.

Staf Astronomi POJ Mohammad Rayhan, saat dihubungi, Kamis (7/5/2020). -Foto Ranny Supusepa

“Sementara Super-nya sendiri merupakan posisi Bulan secara astronomi berada pada titik terdekat dengan Bumi atau perigee. Sehingga, Bulan terlihat lebih besar dan lebih terang dibandingkan posisi biasanya. Reratanya adalah sekitar 7-15 persen lebih terang dan lebih besar,” urainya.

Puncak full moon terjadi pada pukul 17.46 WIB. Dan fase ini bisa diamati di seluruh langit malam wilayah Indonesia.

“Setelah itu, akan mulai bergeser dari fase puncak purnama. Tapi tetap masih purnama,” tandasnya.

Founder Langit Selatan Avivah memaparkan bahwa bulan purnama di bulan Mei atau yang dikenal dengan Super Flower Moon ini memiliki jarak 359.654 km.

“Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba,” ujarnya.

Momen ini menurutnya, merupakan momen yang tepat bagi para pecinta langit untuk mengamati Bulan dengan kawah-kawahnya.

Lihat juga...