Lestarikan Tradisi, Keraton Yogyakarta Bagikan 2.700 ‘Ubarampe’ Gunungan

YOGYAKARTA — Keraton Yogyakarta membagikan ubarampe atau kelengkapan gunungan berupa 2.700 tangkai rengginang yang biasanya diarak dan dibagikan saat kegiatan Hajad Dalem Grebeg Syawal pada hari pertama Idul Fitri.

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat GKR Condrokirono, mengatakan prosesi pembagian dan pemberangkatan ubarampe gunungan itu digelar pada pukul 08.30 WIB di Bangsal Srimanganti dengan dipimpin GKR Mangkubumi.

“Hal ini merupakan usaha Keraton Yogyakarta dalam melestarikan tradisi di tengah pandemi,” kata Condrokirono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu *24/5/2020).

Ia mengatakan pada hari pertama Idul Fitri tahun ini, kegiatan Hajad Dalem Grebeg Syawal yang biasanya ditandai dengan arak-arakan gunungan ditiadakan. Termasuk juga prosesi Numplak Wajik yang sedianya digelar tiga hari sebelum Grebeg Syawal, Ngabekten, dan Ringgitan Bedhol Songsong juga tidak diselenggarakan.

Keputusan tersebut, menurut dia, sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap risiko penyebaran COVID-19 yang dapat terjadi dalam kerumunan massa sekaligus bentuk kepekaan Keraton Yogyakarta dalam menaati imbauan pemerintah pusat.

Condrokirono mengatakan prosesi pembagian ubarampe tetap bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dan sedekah dari raja kepada kerabat dan rakyatnya.

Menurut dia, pelaksanaan grebeg pada zaman dahulu dilakukan dengan membagi-bagikan ubarampe gunungan, bukan dengan merayah atau merebut gunungan seperti yang dikenal saat ini.

“Dengan cara demikian, kerumunan massa akan terminimalisir dan prosesi justru berjalan seperti pelaksanaan grebeg zaman dulu,” tambahnya.

Lihat juga...