HOAX Garam Sebagai Antivirus, ini Sebabnya
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
“Tapi itu pada dosis yang tinggi. Misalnya, saat mengawetkan ikan, yang rasionya satu banding satu. Ikan sekilo, garam sekilo. Kalau cuma sejumput, ya gak mempan. Garam sifatnya higroskopis ya, artinya dia menarik air. Satu molekul Na bisa terhibridisasi mengikat 8 molekul air. Seperti kita tahu, makin banyak air yang terikat maka kesempatan microba untuk berkembang juga besar,” paparnya.
Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, menyatakan penggunaan garam sebagai obat kumur mungkin bisa mempengaruhi Coronavirus.
“Untuk obat kumur, mungkin memiliki pengaruh seperti obat kumur antiseptik. Tapi untuk virus yang sudah masuk ke saluran napas bawah, saya tidak yakin ada pengaruhnya,” katanya saat dihubungi.
Untuk dosis garam sebagai obat kumur, Prof Zullies tidak menyebutkan angka yang pasti.
“Secukupnya,” pungkasnya pendek.