Menghasilkan cabai merah sekitar 3 ton drngan harga Rp10.000 pada panen tahap awal ia menyebut hanya mendapatkan hasil Rp30 juta. Normalnya dengan harga Rp15.000 ia bisa mendapatkan hasil sekitar Rp45juta. Cabai merah disebutnya bisa dipanen dari cabang hingga ranting (grantingan) setelah usia 75 hari dan bisa dipanen maksimal 15 kali. Pemanenan berkala membuat ia masih bisa mendapat hasil menjanjikan.
“Hitungan global petani mengalami penyusutan omzet karena harga cabai merah sedang anjlok namun kebutuhan akan selalu ada,” paparnya.

Pada kebutuhan skala rumah tangga, pengusaha kuliner, ia menyebut cabai merah langsung diolah menjadi sambal. Sebagian cabai merah dipesan untuk kebutuhan pembuatan saos, bubuk cabai dan bahan pembuatan bubuk balado. Cabai yang diolah menjadi sejumlah produk membuat petani seperti dirinya tak kuatir hasil panen tidak laku.
Sebagai cara mengurangi kerugian pada budidaya tanaman cabai, Atin mengaku menerapkan tumpang sari. Tanaman yang dipilih jenis melon sebanyak 2000 batang sebagian siap dipanen. Ia menyebut buah melon sudah bisa dipanen saat usia dua bulan. Bertepatan dengan pertengahan ramadan hasil panen melon bisa dijadikan sumber sampingan budidaya cabai merah.
“Saya menanam melon jenis action yang banyak diminati saat Ramadan untuk pembuatan es buah,” bebernya.