Ditutup Selama Pandemi, Pantai Tanjung Tuha Lebih Bersih

Editor: Makmun Hidayat

Mbah Mugo, pedagang dan penjaga Pantai Tanjung Tuha Pasir Putih mengaku tetap bertahan. Ia memastikan tetap berada di warung yang ditempatinya siang dan malam. Menjual makanan, minuman ringan di Pantai Tanjung Tuha diakuinya terasa perbedaannya antara sebelum pandemi Covid-19 dan sesudahnya. Kunjungan ke pantai hanya dilakukan warga lokal dan sejumlah pemancing ikan.

“Saya tetap berjualan karena banyak pemancing dengan sistem koyor tetap datang masih butuh kopi atau kebutuhan lain,” terang mbah Mugo.

Mbah Mugo menyebut bagi wisatawan lokal berasal dari satu desa masih diperkenankan. Portal penjagaan menurutnya semakin diperketat terutama karena akses masuk mulai dikelola oleh pengelola objek wisata baru yang akan segera dikembangkan. Di sebelah Pantai Tanjung Tuha Pasir Putih rencananya akan dibangun objek wisata Pantai Patria Bahuga.

Sejumlah penghobi memancing lokal menurutnya memanfaatkan kondisi perairan yang jernih. Sebab tanpa adanya sampah sejumlah pemancing sistem koyor minim gangguan sampah. Para pemancing kerap meminta ia menyiapkan alat masak untuk dipakai memasak ikan hasil tangkapan. Selain itu warung miliknya masih bisa dipakai untuk istirahat karena menyediakan sejumlah kursi.

Asih, salah satu warga asal Bakauheni menyebut masih datang ke Pantai Tanjung Tuha Pasir Putih. Mengajak anak anak ia mengaku sengaja mandi air laut untuk menjaga kesehatan. Terlebih mandi air laut diakuinya dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Mandi air laut saat kondisi perairan bersih diakuinya cukup menyegarkan.

Mengajak serta anak anak ia juga berniat menghilangkan kebosanan. Sebab sebagai salah satu pegawai swasta di Bakauheni ia telah dirumahkan. Anak anak yang diliburkan dan belajar dari rumah menjadi kesempatan baginya untuk rekreasi murah meriah. Pada masa pandemi Covid-19 ia mengaku sejumlah objek wisata masih dilarang untuk kunjungan wisatawan luar daerah.

Lihat juga...