Baru 40 Orang di Sikka Melapor Lulus Tes Kartu Prakerja
Editor: Makmun Hidayat
Selain itu lanjut Germanus, peserta program juga akan disuruh mengisi survei evaluasi sebanyak 3 kali dan setiap survei akan mendapatkan dana Rp50 ribu sehingga total dana yang diperoleh untuk survei sebanyak Rp150 ribu.
Peserta, kata dia, juga akan mendapatkan pelatihan lanjutan apabila sudah menuntaskan pelatihan yang pertama dan dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai penerima, peserta belum menggunakan Kartu Prakerja untuk pelatihan pertama maka dianggap gugur.
“Kami harapkan agar warga yang tamat SMA atau sederajat dan belum bekerja atau terkena pemutusan kerja bisa memanfaatkan kesempatan ini. Kami juga tidak tahu pasti berapa pekerja yang telah mendaftar dan ikut tes,” katanya.
Kartu Prakerja sejak diluncurkan gelombang pertama tanggal 11 Maret 2020 lalu, tutur Germanus, sudah ada 4 gelombang dan yang terekam di Dinsnaker sekitar 300 orang yang sudah melakukan pendaftaran.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kata dia, tidak bisa prediksi berapa pekerja di Sikka yang mengikuti tes karena semua mendaftar dan mengikuti ujian secara online.
“Ada sekitar 40 orang yang sudah melapor bahwa mereka telah lulus. Kami tidak tahu berapa yang lulus padahal kami sudah imbau agar mereka melaporkan apabila mengikuti tes,” ungkapnya.
Germanus juga mengaku tidak mengetahui kalau ada calon pekerja yang mendaftar dan mengikuti ujian menggunakan jasa calon tenaga kerja dan membayar sejumlah uang.
Dia menegaskan akan memberikan sanksi tegas bila hal tersebut dilakukan oleh karyawan di kantornya dan setahu dia tidak ada karyawannya yang melakukan hal ini sebab semuanya dilakukan sendiri oleh calon pekerja secara online.