Alih Fungsi Lahan Tanpa Perencanaan Berimbas Kerusakan Lingkungan
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
LAMPUNG — Penggunaan perbukitan di wilayah Lampung Selatan (Lamsel) jadi lahan pertanian berimbas kerusakan lingkungan. Imbas hujan deras sejumlah pohon jenis tekik dan mahoni di Dusun Penegolan, Desa Hatta Kecamatan Bakauheni tumbang dan menyebabkan longsor. Diduga Penggunaan bukit jadi lahan penanaman jagung jadi penyebab.

Husin, salah satu pengendara menyebutkan, sejumlah titik di tepi Jalinsum rawan longsor, di antaranya di dekat kantor kecamatan Bakauheni. Pengendara harus berhati hati untuk melintas agar terhindar dari longsor dan pohon tumbang.
Husin menyebut, alih fungsi lahan pada kawasan perbukitan sudah umum di wilayah tersebut. Dominan warga memanfaatkan untuk menanam jagung dan tanaman cepat panen lainnya. Tanpa ada penahan pada lahan miring potensi longsor mengancam.
“Sebagian lahan di sepanjang perbukitan di tepi Jalinsum merupakan milik warga setempat, sehingga dimanfaatkan untuk lahan pertanian jagung yang memiliki perakaran serabut, sehingga saat hujan rawan longsor,” cetus Husin salah satu warga saat ditemui Cendana News, Rabu (13/5/2020)
Husin menyebut peristiwa pohon tumbang disertai longsor kerap terjadi, terutama saat penghujan. Penebangan sejumlah pohon dilakukan petani agar tidak menaungi tanaman jagung, imbasnya pohon penahan longsor berkurang.
Wongso, salah satu warga di Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni menyebut justru memanfaatkan lahan miring untuk menanam tanaman produktif yang ditanam secara tumpangsari. Pola pemanfaatan perbukitan menghadap Selat Sunda menurutnya dilakukan dengan sistem terasering.