Warga Maumere Tolak Isolasi Penumpang Kapal di Sekolah

Editor: Makmun Hidayat

Masyarakat diimbau Emanuel agar tidak boleh lagi terpancing dengan isu-isu yang kurang bagus yang justru akan berdampak buruk bagi diri kita sendiri sebab jangan sampai isu yang dihembuskan merusak tatanan sosial di masyarakat.

Ia pun saat bertemu masyarakat sudah sampaikan lebih baik para penumpang dikarantina agar jangan sampai mereka berkeliaran sehingga bisa mencegah penularan apabila positif  terinfeksi Covid-19.

“Masyarakat memang belum paham mengenai penyakit ini sehingga panik dan takut. Makanya kita harus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar jangan panik dan takut,” tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat ditemui Cendana News mengatakan, karantina terpusat merupakan upaya pemerintah untuk mengisolir para penumpang KM. Lambelu sebagai upaya pencegahan.

Petrus mengatakan belum tentu penumpang yang turun dari kapal itu positif corona,  tetapi apa yang dilakukan merupakan langkah antisipatif karena semua yang turun dari kapal datang dari daerah yang terpapar corona

“Jadi tolong dijelaskan kepada masyarakat bahwa ini langkah terbaik terbaik untuk mengkarantinakan semua penumpang agar dipantau selama 14 hari. Setelah 14 hari kita akan pastikan apakah 233 penumpang ini positif atau tidak,” ujarnya.

Penempatan di sekolah dilakukan dan masyarakat, pinta Petrus, tidak usah khawatir karena semua prokoler akan dilakukan kemudian dilakukan penjagaan ketat dan akan dikawal petugas kesehatan untuk memantau satu kali dua puluh empat jam.

Karantina ini yang dibutuhkan tegasnya, sebab kalau tidak dikarantina maka 233 penumpang menyebar di semua rumah penduduk di semua kecamatan, maka itu berarti kita lepas kontrol.

Lihat juga...