Usaha Peracikan Sayur, Peluang Bisnis di Era Corona
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Ada banyak cara untuk tetap bisa berkreasi di tengah pandemi Covid-19. Keuletan hingga kepintaran melihat peluang menjadi kunci kesuksesan.
Hal tersebut ditunjukkan Yunita Tari yang awalnya berprofesi sebagai perias pengantin, namun kini banting stir merintis usaha sayur mayur hingga lauk pauk.
“Selama pandemi Covid-19 hingga imbauan untuk tidak melakukan resepsi pernikahan karena akan menyebabkan kerumunan, banyak calon pengantin yang akhirnya urung melangsungkan resepsi. Mereka juga menunda hajatan, akibatnya permintaan untuk rias pengantin juga menurun,” papar Yunita Tari saat ditemui di Semarang, Selasa (14/4/2020).
Tidak hanya berimbas pada dirinya, akibat banyak acara respsi atau hajatan pernikahan yang ditunda juga berdampak pada sang ibu.
“Kebetulan saya juga bekerjasama dengan ibu untuk penyediaan katering. Karena banyak resepsi yang ditunda, pesanan katering juga menurun, padahal ada karyawan yang bergantung pada usaha ini,” lanjutnya.
Namun, meski orderan sepi, dirinya mampu melihat peluang lain dari pandemi Covid-19. Terlebih dengan adanya imbauan untuk tidak keluar rumah jika tidak mendesak, hingga kebijakan work from home dan belajar di rumah.
“Kita melihat peluang ini, bahwa mereka yang di rumah ini perlu makan. Jika biasanya, mereka makan jajan di luar saat di kantor, sekarang karena mereka bekerja atau belajar di rumah, maka mau tidak mau, harus memasak sendiri,” terangnya.
Di satu sisi, banyak juga mereka yang tidak bisa memasak atau belum bisa memasak, hingga enggan untuk pergi ke pasar atau supermarket untuk membeli bahan makanan, terutama sayur mayur hingga lauk pauk.