Terung Jepang di Cilongok-Banyumas Mulai Berbuah

Editor: Koko Triarko

“Semoga saja saat panen nanti, wabah Corona sudah mereda, sehingga kita bisa langsung menjual hasil panen ke Brebes. Sebab, sekarang posisi Brebes sedang lockdown, orang luar susah untuk masuk. Padahal, hasil panen tidak bisa disimpan terlalu lama,” jelasnya.

Salah satu petani yang menggarap tanaman terung jepang, Sigit Siswoko, mengatakan saat ini meskipun tanaman terung sudah cukup kuat karena sudah memasuki usia lima minggu, namun bambu untuk pengait tanaman tidak dilepas. Mengingat kondisi cuaca tidak menentu, terkadang masih turun hujan disertai angin kencang.

“Jadi, untuk menjaga supaya tanaman tidak roboh atau rusak, bambu pengait tetap dipasang, karena masih sering hujan dan angin,” katanya.

Selain itu, buludan juga selalu dipantau, jika ada yang tersapu guyuran air hujan, langsung dikuatkan lagi dengan membuat gundukan tanah di atasnya.

Persiapan penanaman budi daya terung jepang ini memang dilakukan cukup matang. Tidak hanya gundukan yang disiapkan, tetapi juga sampai pada pengukuran PH tanah.

Terung jepang akan tumbuh bagus pada PH tanah antara 6-7 dan PH lahan di kawasan dapur komunal Cilongok 6,5, sehingga cocok untuk budi daya terung yang mempunyai nilai ekonomis tinggi tersebut.

Lihat juga...