Tak Lama Lagi Komet Atlas Hampiri Bumi

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Setelah sekian lama, Bumi akhirnya akan kembali dikunjungi oleh sang pengelana dari tepian tata surya, yaitu Komet yang diberi indeks C/2019 Y4, atau yang lebih populer disebut Komet Atlas. 

Ahli Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Widya Sawitar, menyebutkan momentum ini merupakan kesempatan yang berharga, karena komet ini memiliki periode 5.519,5 tahun.

“Komet ini merupakan komet yang ditemukan oleh sistem pengamat ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System), yang menjadi alasan juga mengapa komet ini disebut Atlas,” kata Widya, saat dihubungi, Minggu (19/4/2020).

Ia menjelaskan, bahwa sistem pengamat ATLAS ini memiliki peranti atau sistem peringatan dini yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA.

Ahli Astronomi POJ, Widya Sawita,r saat dihubungi, Minggu (19/4/2020). –Foto: Ranny Supusepa

“Namun, pengoperasiannya diberikan kepada pihak Departemen Astronomi Universitas Hawaii. ATLAS sebenarnya terdiri dari dua teleskop yang bertugas mengamati objek kecil dekat Bumi yang berpotensi mendekati atau bahkan menabrak Bumi. Setiap malam, kedua teleskop tersebut secara otomatis memindai seluruh wilayah langit beberapa kali untuk mencari objek yang bergerak di sekitar orbit Bumi,” ujarnya.

Komet ini pertama kali diidentifikasi pada 28 Desember 2019 oleh Larry Danneau. Kecerlangan saat ditemukan kisaran magnitudo 19,6 di arah rasi bintang Ursa Mayor (Beruang Besar).

“Lanjutan pengamatan pada 31 Desember 2019 dilakukan oleh L. Buzzi di Observatorium Schiparelli. Sebagai konfirmasi, dilanjutkan antara lain oleh H. Sato (31/12/2019 dan 4/1/2020), K. Sarneczky (1/1/2020), B. Lutkenhoener dan D. J. Tholen (1/1/2020), M. Jaeger (3/1/2020), G. Galli dan E. Bryssinck (6/1/2020), F. Kugel (8/1/2020), dan G. Gasparovic (9/1/2020),” papar Widya.

Lihat juga...