Singkong Alternatif Bahan Pangan Saat Tanggap Darurat Covid-19

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kebutuhan pokok yang penting selama masa tanggap darurat Corona Virus Disease (Covid-19) membuat warga mencari sejumlah alternatif bahan pangan.

Hartanti, salah satu petani di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) memilih memanfaatkan singkong untuk stok bahan pangan bagi keluarganya.

Tanaman jenis singkong menurutnya mudah dibudidayakan dengan menggunakan sistem stek batang. Membutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan bulan, singkong bisa dipanen untuk kebutuhan keluarganya serta dijual ke pasar tradisional.

Saat sejumlah kebutuhan pokok di pasar mengalami kenaikan, ia menyebut bisa berhemat dengan memanfaatkan singkong untuk berbagai olahan.

Singkong yang sudah dipanen menurut Hartanti bisa diolah langsung menjadi singkong rebus, goreng. Namun ia memastikan singkong bisa diawetkan menjadi sejumlah produk turunan yang bisa disimpan dalam waktu lama.

Singkong bisa diolah menjadi eyek eyek atau kerupuk, manggleng, opak, gethuk dan kue berbahan singkong. Singkong yang dijemur bisa diolah menjadi gaplek dan beras tiwul.

“Singkong yang semula digunakan untuk bahan kebutuhan pembuatan tepung tapioka bisa dimanfaatkan juga sebagai stok pangan yang bisa disimpan dalam waktu lama, mengurangi ketergantungan beras selama masa sulit pandemi Covid-19 seperti saat ini,” terang Hartanti saat ditemui Cendana News, Senin (6/4/2020).

Hartanti menyebut kebutuhan bahan pokok bagi keluarganya meningkat sejak dua pekan terakhir. Sebab dua anak yang bekerja di wilayah Banten harus menerima pemutusan hubungan kerja.

Selain itu suami yang bekerja sebagai tukang bangunan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Sejumlah proyek pembangunan yang dihentikan membuat sumber penghasilan berkurang.

Lihat juga...