Riset INDEF: Netizen Beri Sentimen Negatif Pemerintah
Editor: Makmun Hidayat
Menurutnya, salah satu penyebab munculnya sentimen negatif dari netizen di media sosial dikarenakan adanya komunikasi yang buruk dari pejabat.
Oleh karena itu, ekonom senior INDEF ini menyarankan agar pemerintah segera mengembalikan kepercayaan publik dengan sigap, jujur dan transparan. Sehingga masyarakat dapat mempercayai dalam setiap langkahnya menangani wabah Covid-19.
“Jadi saran saya, pemerintah harus menaikkan sentimen yang positif dengan sikap jujur dan transparan, serta sungguh-sungguh tidak menganggap remeh kasus Covid-19 ini,” tukasnya.
Sentimen negatif muncul, menurutnya, karena banyak pejabat pemerintah yang asal bicara di depan publik, termasuk perbedaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing pejabat.
Sehingga Didik mengimbau para pejabat untuk memperbaiki diri dalam berargumen terkait penanganan Covid-19 ini.
“Pemerintah harus memperbaiki diri. Karena hasil riset ini bukan kita mengada-ada. Data itu hasil dari rekaman 145.000 perbincangan di media sosial,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa mayoritas media juga menunjukkan sentimen yang negatif terhadap pemerintah. Ini terlihat banyak opini-opini media yang juga cenderung menyampaikan sentimen negatif.
“Ya karena dari awal pemerintah pusat bercanda-canda, ada pejabat yang bilang ini tidak mungkin Indonesia kena atau kalau kena itu minum susu kuda liar saja, sembuh. Sebenarnya ungkapan itu tidak bermutu cenderung meremehkan dampak virus berbahaya ini,” tukas Didik.
Didik mengharapkan penanganan wabah Covid-19 ini tidak bermuatan politik. Semua pemimpin harus menyatukan pemikiran, jangan membelah dalam pusaran politik yang membingungkan rakyat.