Potensi Logam Tanah Jarang Indonesia, Melimpah
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Potensi logam tanah jarang (LTJ) di Indonesia yang sangat melimpah, menjadi peluang bagi Indonesia untuk pengembangan industri, utamanya yang berbasis teknologi elektronik. Peneliti Mineral Puslitbang Tekmira, Isyatun Rodliyah, S.Si., MT., menyatakan pemanfaatan logam tanah jarang akan mampu membuka Indonesia terhadap penguasaan dan pengembangan teknologi, terutama teknologi elektronik.
“Peningkatan kualitas industri metalurgi juga, dan akan banyak manfaat yang dapat diperoleh Indonesia dari pengolahan logam tanah jarang, terutama untuk meningkatkan perkembangan industri lainnya,” kata Isyatun, saat dihubungi, Rabu (22/4/2020).
Ia menjelaskan, LTJ atau juga dikenal sebagai Rare Earth (RE), dalam berbagai literatur merupakan mineral ikutan pada komoditas utama, terutama emas dan timah aluvial yang mempunyai peluang untuk diusahakan sebagai produk sampingan, yang dapat memberikan nilai tambah dari seluruh potensi bahan galian.
“Potensi endapan emas aluvial tersebut relatif melimpah, dapat dijumpai tersebar di sebagian pulau-pulau besar di Indonesia. Sedangkan pada Jalur Timah Asia Tenggara yang mengandung sebagian besar sumber daya timah dunia, melewati wilayah Indonesia mulai dari Kepulauan Karimun, Singkep, sampai Bangka dan Belitung, merupakan potensi strategis yang dapat memberikan kontribusi besar kepada pembangunan nasional,” ujarnya lagi.
Ia menyebutkan, mineral LTJ yang paling banyak dijumpai di Indonesia adalah monasit, senotim, dan zirkon.
“Keberadaan LTJ di Indonesia ini merupakan peluang karena kebutuhan akan mineral LTJ tinggi di masa sekarang, dan yang akan datang. Namun, mineral LTJ tersebut belum dimanfaatkan optimal sebagai barang strategis untuk mendukung kegiatan industri dalam negeri maupun menjadi komoditas ekspor,” paparnya.