Pemerintah Lakukan Lima Intervensi Cegah Sampah Plastik

Ilustrasi -Dok: CDN

Dari situ, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang meluncurkan Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia (NPAP), ​​kemitraan inklusif dan digerakkan oleh solusi untuk mengatasi tantangan polusi plastik, dan kemitraan yang sama saat ini sedang dipersiapkan untuk Ghana, dan segera juga untuk Vietnam.

“Melalui NPAP Indonesia, kami telah menciptakan platform untuk menyatukan pemikiran-pemikiran terbaik Indonesia untuk menghadapi polusi plastik bersama-sama, dari peneliti ke bisnis dan masyarakat sipil. Dengan senang hati, kami meluncurkan dan membagikan kepada Anda hari ini Rencana Aksi berbagai pemangku kepentingan (multistakeholders) NPAP, dengan lima intervensi perubahan sistem yang dapat mendukung Indonesia mengurangi 70 persen polusi plastik pada 2025,” ungkapnya.

Ke lima intervensi itu, yakni mengurangi atau mengganti penggunaan plastik untuk mencegah konsumsi 1 juta ton plastik setiap tahun; mendesain ulang produk plastik dan kemasan dengan prinsip penggunaan kembali atau daur ulang; serta meningkatkan pengumpulan sampah plastik dua kali lipat hingga lebih dari 80 persen pada 2025.

Selanjutnya, meningkatkan kapasitas daur ulang sampah hingga dua kali lipat pada 2025; dan membangun fasilitas pembuangan sampah guna mengelola sampah yang tak bisa didaur ulang.

Luhut berharap, Rencana Aksi Indonesia menjadi inspirasi dalam masa-masa yang penuh tantangan seperti saat ini, serta diharapkan akan memicu kolaborasi dan komitmen yang lebih besar dari orang lain di panggung global.

“Visi ini melangkah lebih jauh, bahwa tujuan kami pada 2040 adalah mencapai Indonesia yang bebas polusi plastik, yang mewujudkan prinsip circular economy, di mana plastik tidak lagi akan dibuang ke lautan, saluran air, dan tempat pembuangan sampah kami, tetapi akan berlanjut untuk memiliki kehidupan baru,” jelas Luhut.

Lihat juga...