Pembangunan Fasilitas Wisata Pantai Tanjung Tuha, Terhenti

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Penutupan seluruh objek wisata di Lampung Selatan akibat pembatasan sosial mencegah penularan Covid-19, juga menyebabkan pembangunan fasilitas objek wisata di pantai Tanjung Tuha Pasir Putih di desa-kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, terhenti. 

Eko Prapto, penjaga sekaligus pengelola objek wisata bahari tersebut, mengatakan, tracking mangrove yang terhenti pembangunannya merupakan bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Total panjang tracking mangrove yang semula 700 meter dan lebar 1,2 meter itu belum selesai dibangun.

Penghentian pembangunan tracking mangrove, menurutnya terkendala sejumlah faktor. Di antaranya ketesediaan kayu jenis medang, tumpang tindih pengelolaan kawasan, munculnya wabah Corona yang menyebabkan sisa tracking mangrove sepanjang 40 meter terhenti.

Eko Prapto, penjaga sekaligus pengelola objek wisata pantai Tanjung Tuha Pasir Putih, Minggu (19/4/2020). -Foto: Henk Widi

Eko Prapto menyebut, meski baru dibangun sepanjang 660 meter, tracking mangrove yang dikenal dengan jembatan pelangi itu sudah banyak dikunjungi wisatawan.

“Puncaknya awal tahun ini, namun akibat wabah Corona sekaligus munculnya surat edaran agar destinasi wisata sementara ditutup, berimbas pembangunan tracking mangrove yang belum selesai terhenti, dari KKP juga belum ada pemberitahuan,” terang Eko Prapto, Minggu (19/4/2020).

Eko Prapto menambahkan, adanya pembangunan kawasan wisata yang dikelola perusahaan di wilayah tersebut, membuat pengelolaan terhenti. Akses jalan yang semula bisa dilalui hingga pintu masuk ke pantai Tanjung Tuha Pasir Putihm sementara terhambat. Sebab sejumlah alat berat digunakan untuk meratakan lahan yang akan dibangun menjadi kawasan wisata.

Lihat juga...