Menanam Tanaman Buah, Cara Warga Bakauheni Investasi dan Konservasi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Pemanfaatan lahan untuk budidaya pohon kayu dan tanaman produktif dilakukan warga Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel).

Hasan, salah satu warga Desa Kelawi menyebut memasuki bulan April ia masih bisa memperoleh hasil dari budidaya durian jenis ketan dan keong. Durian lokal itu dibudidayakan sejak delapan tahun silam sebagai hasil tahunan.

Penanaman pohon produktif menurutnya menggantikan sejumlah pohon kayu yang tumbuh secara alami. Jenis pohon kayu tersebut menurutnya kurang produktif meliputi bayur, pule dan medang. Perombakan tanaman tersebut dengan jenis tanaman buah setelah sejumlah warga mendapatkan keuntungan dari budidaya pohon buah.

Berbagai jenis pohon yang produktif meliputi buah alpukat, jengkol, petai, duku dan durian. Ia memilih jenis tanaman buah yang bisa cepat dipanen kurang dari empat tahun.

Berbagai jenis tanaman buah menurutnya menjadi sumber penghasilan jangka panjang. Saat musim penghujan berbagai jenis tanaman yang memiliki perakaran kuat menjadi pencegah erosi tanah.

“Sebagian lahan yang saya miliki berada di dekat sungai Kubang Gajah yang masih mengalirkan air meski kemarau karena warga masih mempertahankan berbagai jenis tanaman kayu. Terutama pohon buah yang bisa menjadi sumber investasi dan konservasi,” terang Hasan, salah satu warga yang ditemui Cendana News, Rabu (8/4/2020).

Hasan menyebut budidaya tanaman buah jenis durian bisa dipanen setahun sekali. Pada musim panen durian ia menyebut bisa mendapatkan hasil sekitar jutaan rupiah.

Selain dijual langsung ke konsumen di tepi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) pemborong akan membeli sistem tebas. Sistem tebas dilakukan per pohon dengan harga mulai Rp800.000 hingga Rp2 juta menyesuaikan jumlah buah.

Lihat juga...