Memanen Buah, Jadi Aktivitas Anak-anak di Lamsel Usai Belajar
Editor: Makmun Hidayat
Harjono juga menyebut berada di kebun sekaligus bisa digunakan untuk belajar. Sebab adanya fasilitas gubuk di tengah kebun durian,duku bisa dimanfaatkan untuk belajar. Terlebih kearifan lokal masyarakat menjadikan gubuk di kebun sebagai rumah kedua. Saat panen duku anak anak ikut tinggal di kebun dan tetap bisa belajar dan berangkat ke sekolah dari kebun.
Kegiatan anak anak di kebun menurutnya sekaligus mengedukasi anak proses berkebun. Hasil kebun buah meliputi durian, duku dan buah lain yang ada di kebun merupakan proses menanam. Ia berharap dengan berada di kebun anak anak bisa mengetahui proses penanaman hingga pohon bisa menghasilkan buah. Berkebun yang menjadi sumber mata pencaharian mulai ditinggalkan generasi muda.
“Berkebun yang mulai ditinggalkan generasi muda bisa diajarkan kepada anak anak sejak dini agar bisa diteruskan,” cetusnya.
Linda, orangtua lainnya menyebut mengajak anak anak ke kebun merupakan sebuah edukasi. Sebab dengan berada di kebun anak anak bisa paham berbagai jenis pohon buah. Pohon buah yang ditanam oleh orangtua bisa digunakan sebagai sumber penghasilan. Sebagian pohon buah yang ditanam merupakan tanaman yang bisa dipanen setahun sekali.
“Pergi ke kebun bagi anak anak juga tidak rutin dilakukan namun hanya saat panen bisa setahun sekali,” bebernya.
Mengajak anak ke kebun diakui Linda bisa menjadi pengisi waktu libur. Meski masa belajar di rumah ia menyebut pergi ke kebun bisa menjadi bagian rekreasi. Kebun yang ada di perbukitan menurutnya menjadi tempat menjauhkan diri dari kerumunan. Sebab anjuran menghindari kerumunan, menjaga jarak bisa dilakukan dengan berada di kebun menghindari Covid-19.