Kunjungan Wisatawan ke Sikka Turun, Bisnis Tenun Sepi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Merebaknya pandemi Covid-19 membuat wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menurun drastis. Termasuk berbagai kegiatan swasta dan pemerintah sehingga berdampak terhadap penjualan kain tenun ikat.
“Sudah sejak dua minggu terakhir penjualan kain tenun juga menurun drastis. Pasar Alok juga tambah sepi, menurun hingga 50 persen pengunjungnya,” sebut Magdalena Vinsensia, penjual kain tenun ikat di pasar Alok, Maumere, kabupaten Sikka, NTT, Minggu (5/4/2020).
Magdalena mengatakan, biasanya dirinya menjual kain tenun setiap minggu bisa laku hingga 3 sampai 4 lembar tetapi sejak merebaknya virus Corona membuat wisatawan atau pembeli yang datang ke pasar Alok berkurang.
“Biasanya kalau ada pesta pernikahan atau orang meninggal selalu saja ada yang cari dan beli kain tenun. Tapi sekarang semua pesta juga ditiadakan sehingga otomatis kain tenun tidak laku,” ungkapnya.
Selain itu tambah Magdalena, biasaya menjelang hari raya Paskah banyak sekali wisatawan atau warga dari luar kabupaten Sikka yang datang untuk mengikuti prosesi di kampung Sikka dan di Larantuka sehingga mereka juga membeli kain tenun.
“Perayaan keagamaan juga ditiadakan seperti prosesi sehingga membuat kain tenun penjualannya kian terpuruk. Terpaksa kami hanya duduk-duduk saja di pasar kecuali hari Selasa baru kembali berjualan,” ungkapnya.
