Kualitas Udara Jakarta Membaik
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Kualitas udara di Jakarta dinyatakan membaik seiring dengan diberlakukannya pembatasan oleh pemerintah. Hal ini, juga memberikan efek positif pada tingkat keterangan langit. Sehingga bisa memberikan akses lebih besar untuk pengamatan langit.
Staf Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) Roni Syamara menyatakan dengan berkurangnya aktivitas kendaraan bermotor, berpengaruh pada aktivitas pengamatan langit.
“Secara umum, memang kondisi ini mempengaruhi. Karena berkurangnya polusi udara, artinya membuat udara lebih jernih. Sehingga pengamatan langit dapat dilakukan dengan lebih baik,” kata Roni saat dihubungi, Senin (13/4/2020).
Ia mengakui, memang musim turut berpengaruh dalam proses pengamatan langit.
“Walaupun tidak ada polusi, kalau mendung ya tidak bisa mengamati. Tapi, kalau tidak hujan, ya langitnya akan bisa diamati. Karena terang,” ujarnya.
Roni menyatakan lebih lanjut bahwa dirinya tidak bisa mengatakan kondisi ini untuk Indonesia secara keseluruhan.
“Ya karena saya di Jakarta, yang terpantau oleh saya ya yang di Jakarta. Data dari dinas provinsi, memang menyatakan kalau kualitas udara Jakarta membaik. Kalau untuk kota lainnya, ya harus melihat data dinas masing-masing,” tandasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengungkapkan, kebijakan kerja di rumah atau Work From Home (WFH) bukan merupakan faktor tunggal membaiknya kualitas udara.
“Hujan yang turun di Jabodetabek juga turut membantu tercucinya atmosfer dari polusi,” kata Andono saat dihubungi secara terpisah.