Kemiskinan di Sulteng Cukup TInggi

Sejumlah pedagang kecil menunggu pembeli di Pasar Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/4/2020) – Foto Ant 

PALU – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, kemiskinan di wilayah Sulawesi Tengah cukup tinggi. Penilaian tersebut jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional.

Dengan kondisi tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta, kepala daerah se-Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), bekerja keras mengatasi kemiskinan. “Angka kemiskinan daerah yang masih tinggi daripada nasional yaitu 13,48 persen berbanding 9,22 persen,” ungkap Tito, melalui Staf Ahli Mendagri, Muchlis Hamdi, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2021 Sulteng, Senin (27/4/2020).

Meski demikian, ia mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Sulteng disepanjang 2019 yang mencapai 7,15 persen. Angka tersebut menunjukkan, kepala daerah di Sulteng serius dalam mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan perekonomian daerah, utamanya masyarakat. “Lebih tinggi daripada nasional yaitu 5,02 persen, dan angka gini rasio yang rendah yaitu 0,330 poin, atau lebih rendah daripada nasional yakni 0,380 poin,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Muchlis mengungkapkan, Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, telah menyerahkan laporan realokasi Anggaran Pendapatan dan Bepanja Daerah (APBD) Sulteng 2020, untuk penanganan pendemi virus Corona COVID-1919 ke Mendagri pada 18 April lalu. Hal itu mendapatkan apresiasi. “Ini adalah perang melawan musuh yang tidak terlihat, yang pandeminya paling luas dalam sejarah umat manusia,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...