BTKL-PP Ambon Kekurangan Pemeriksa Sampel Covid-19

Ketua Harian Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, memberikan keterangan terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Maluku – Foto Ant

AMBON – Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon, yang dipercaya menguji spesimen swap pasien diduga terinfeksi COVID-19 untuk 11 kabupaten dan kota di Maluku, saat ini kekurangan tenaga untuk menjalankan tugas tersebut.

“Saat ini hanya terdapat empat tenaga di BTKL-PP Kelas II Ambon yang bertugas untuk menguji sampel spesimen swap pasien terduga COVID-19,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Sabtu (11/4/2020).

Sejak ditetapkan sebagai tempat pemeriksaan spesimen pasien, yang diduga terpapar virus corona dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), empat petugas tersebut harus terjun ke lapangan untuk mengambil sampel cairan dari saluran pernapasan bawah pasien terduga COVID-19 sebagai bahan pemeriksaan. “Jadi mereka harus turun sendiri mengambil sampel lendir dari usapan hidung, mulut dan tenggorokan pasien, kemudian kembali ke kantor BTKL-PP untuk melakukan uji klinis dan analisis,” ujar Kasrul, yang juga menjabat Sekda Maluku.

Keterbatasan tenaga ini berdampak terhadap efektivitas waktu analisis sampel menjadi lebih lama. Padahal pihaknya setiap saat bekerja cepat, untuk mengetahui hasil dari para terduga COVID-19. Sekaligus menempuh langkah-langkah penanganan.

Kasrul menyebut, telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, untuk membantu penambahan tenaga analisis yang dibutuhkan. “Hasilnya Fakultas MIPA bersedia memperbantukan tiga peneliti yang memiliki kemampuan khusus di bidang analisis untuk membantu memeriksa, dan mengalisis sampel swap para terduga COVID-19 yang dibawa ke BTKL-PP kelas II Ambon,” katanya.

Lihat juga...