Bappenas: Ada Ketimpangan Cukup Dalam di Gorontalo
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
JAKARTA — Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengapresiasi kinerja pemerintah provinsi Gorontalo, yang telah berhasil menurunkan presentase angka kemiskinan di wilayahnya, setiap tahun. Meski demikian, bila merujuk pada data yang ada, terlihat ada ketimpangan yang cukup dalam antara kemiskinan di wilayah perkotaan dan pedesaan.
“Data tahun 2019 menunjukkan, jumlah penduduk miskin Gorontalo di daerah perkotaan mencapai 4,21 persen, sementara di daerah pedesaan mencapai 23,79 persen. Jadi saya benar-benar mendorong agar ketimpangan itu diperbaiki,” terang Suharso, Kamis (30/4/2020) di Jakarta
Suharso juga menyampaikan, ketimpangan terlihat pula pada presentase usia harapan hidup dan rata-rata lama sekolah. Hingga 2018, hanya Kota Gorontalo yang telah memiliki angka harapan hidup dan rata-rata lama sekolah yang baik, sementara di kabupaten lain tercatat masih rendah.
“Saya mengimbau agar transformasi sosial ekonomi yang akan dilakukan pemprov Gorontalo dapat didukung dengan SDM berkualitas dan terampil,” tandasnya.
Untuk mempercepat pembangunan SDM, Menteri Suharso merekomendasikan Provinsi Gorontalo untuk meningkatkan akses layanan pendidikan dan kesehatan.
“Layanan kesehatan harus diisi dengan dokter dan sembilan jenis tenaga kesehatan harus dimiliki di seluruh Puskesmas di Indonesia. Hanya 18 persen yang memiliki pelayanan ini, termasuk Gorontalo, tidak ada Puskesmas yang memenuhi syarat. Padahal, alat kesehatan cukup banyak,” ujarnya.
Suharso berharap dengan adanya rumah sakit yang akan dibangun di Gorontalo bisa meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.