23 Persen Penduduk Indonesia Tinggal di Daerah Endemis Malaria
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
JAKARTA — Peta sebaran endemisitas malaria di Indonesia saat ini bisa dinyatakan hampir sepenuhnya sudah masuk dalam target Kementerian Kesehatan, yaitu eliminasi malaria pada tahun 2030. Tapi endemisitas tinggi masih terlihat pada wilayah Indonesia Timur dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berdasarkan data tahun 2019.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian penyakit Tular Vektor dan Zoonosis dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyatakan 77 persen penduduk Indonesia telah hidup di daerah bebas malaria dan sekitar 23 persen penduduk Indonesia masih tinggal di daerah endemis malaria. Sebanyak 89 persen kabupaten/kota di Indonesia telah mencapai API<1 per 1000 penduduk dan 58 persennya telah mencapai eliminasi malaria.
“PPU memang kasus malarianya masih banyak dan ini jadi PR kita untuk penyiapan calon ibukota yang bebas malaria,” kata Nadia saat dihubungi, Rabu (29/4/2020).
Ia menjelaskan, penyebab PPU masih tinggi endemisitas malaria adalah karena sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan yang merupakan habitat nyamuk anopheles, pembawa plasmodium malaria.
“Kemenkes menargetkan minimal menekan api <1 jadi 2023 bisa untuk mendapatkan eliminasi malaria. Dan untuk mencegahnya adalah dengan surveilens aktif, serta pengobatan aktif baik untuk pekerja yang masuk maupun meninggalkan PPU,” ujarnya.
Kemenkes juga melakukan akselerasi pemberian kelambu, pengendalian vektor dan penemuan kasus aktif termasuk keterlibatan juru malaria desa.