MAUMERE — Puluhan tenaga kesehatan yang tergabung dalam Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Cabang Sikka dengan tugas sebagai tenaga sanitarian di Puskesmas-Puskesmas Kabupaten Sikka diperbantukan membuat disinfektan.
Pelibatan tenaga sanitarian ini dilakukan mengingat tidak tersedianya cairan disinfektan untuk penyemprotan berbagai fasilitas publik dan fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sikka untuk mencegah penularan virus corona.
“Kami selama ini bertugas di Puskesmas dan sejak ada kasus demam berdarah dengue (DBD) kami diperbantukan di Dinas Kesehatan sebagai tenaga fogging,” kata Stefanus Yulianto Moan Bajo, tenaga sanitarian di Kabupaten Sikka, Jumat (27/3/2020).

Yanto sapaannya mengatakan, setelah masa Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD berakhir pihaknya tetap diminta bantuan untuk melakukan pencampuran disinfektan untuk pemberantasan virus corona.
Dia mengatakan, cairannya dicampur sendiri menggunakan bahan utamanya berupa cairan pemutih klorin dan air bersih di mana bahan-bahannya disiapkan Dinas Kesehetan Kabupaten Sikka sementara tenaga sanitarian hanya melakukan pencampuran.
“Klorinnya pengadaan dari Dinas Kesehatan dan biasanya digunakan di Puskesmas khusus untuk membunuh kuman-kuman di dalam air. Kami di Puskesmas Habi Bola, klorin ini biasanya dibubuhkan di bak penampung air serta bak reservoar yang bisa menampung air dalam jumlah yang banyak,” jelasnya.