Spanyol akan Rawat Ribuan Pasien Virus Corona di RS Darurat
Spanyol dengan cepat menyusul Italia untuk menjadi negara Eropa kedua di mana ratusan orang terbunuh oleh virus corona setiap hari. Angka kematian menunjukkan sedikit tanda perlambatan.
Negara itu menggencarkan upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit secara tiba-tiba dalam sepekan terakhir, memerintahkan keadaan darurat 15 hari secara nasional pada Sabtu, serta melarang orang-orang keluar rumah kecuali untuk acara-acara penting. Bar, restoran, dan sebagian besar toko telah ditutup dan transportasi dibatasi.
Polisi mengatakan dalam sebuah kicauan bahwa mereka telah membubarkan sebuah pesta di aula dansa hotel dekat Madrid dan mendenda empat orang: “Beberapa masih belum menganggapnya serius … dalam keadaan darurat penuh.”
Karantina wilayah ini juga berdampak buruk pada perekonomian, yang telah memiliki tingkat pengangguran tertinggi di negara maju.
Inditex, pemilik ritel pakaian Zara, mengatakan pihaknya mempertimbangkan untuk sementara memberhentikan sekitar 25.000 staf di Spanyol jika keadaan darurat berlanjut setelah 15 April.
Cepyme, kelompok lobi yang mewakili perusahaan kecil dan menengah mengatakan dalam sebuah laporan pada Jumat bahwa dengan asumsi karantina wilayah berlangsung empat minggu, diharapkan Spanyol bisa mengakhiri tahun ini dengan 300.000 lebih sedikit pekerjaan dibandingkan pada akhir 2019.
Pada Kamis, pemerintah memberi waktu tujuh hari untuk semua hotel menutup operasionalnya.
Gubernur Bank of Spain Pablo Hernandez de Cos mengatakan langkah-langkah restriktif yang diambil oleh negara-negara Uni Eropa akan menyebabkan gangguan ekonomi “sangat parah”, dan menyerukan koordinasi di tingkat Uni Eropa. (Ant)