Sampah Kembali Menumpuk di Tepi Jalintim
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
LAMPUNG — Meski sempat dibersihkan oleh warga Desa Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), masyarakat yang tinggal di Jalan Lintas Timur (Jalintim) tersebut kembali harus menerima tumpukan sampah yang merusak pemandangan dan kerap menimbulkan aroma tidak sedap.

I Wayan Suwartono, warga Desa Sumur Kecamatan Ketapang menyebutkan, pembersihan yang dilakukan oleh warga kerap sia sia karena aksi membuang sampah sembarangan masih dilakukan oleh oknum masyarakat.
“Sebagai warga yang setiap hari melintas umumnya akan terganggu aroma tidak sedap, mengganggu pernapasan. Perlu adanya kesadaran agar tidak menjadikan tepi jalan sebagai tempat pembuangan sampah liar,” terang I Wayan Suwartono saat ditemui Cendana News, Rabu (4/2/2020).
Minimnya lokasi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) disebut I Wayan Suwartono menjadi alasan warga membuang sampah sembarangan. Lokasi yang kerap digunakan di antaranya di dekat SPBU Bakauheni, lokasi giant letter Bakauheni dan wilayah Kenyayan.
Bagi oknum yang membuang, dampak tidak dirasakan langsung. Namun bagi warga yang melintas, petani pemilik sawah, nelayan di sungai Muara Bakau, merasa sangat terganggu. Sebagian sampah yang dibuang terbawa ke sungai Pegantungan. Hasanudin, warga Dusun Pegantungan itu merasakan dampak pendangkalan sungai akibat sampah.
“Sampah yang dibuang ke sungai berimbas pendangkalan sungai yang mengganggu alur masuk perahu nelayan,” beber Hasanudin.
Aktivitas membuang sampah sembarangan diakui Sahroni, kepala Desa Bakauheni. Ia menyebut telah melakukan sosialisasi, pembersihan bersama warga. Pada lokasi dekat SPBU Bakauheni, pembersihan telah dilakukan oleh aparatur desa melibatkan masyarakat dan siswa sekolah.