Pemkot Semarang Dorong Penggunaan Pupuk dan Pestisida Organik
Editor: Makmun Hidayat
“Selain penggunaan pupuk organik, kami juga dorong para petani untuk berhenti menggunakan bahan bahan kimia, dalam pembasmian hama lainnya ataupun zat pemicu pertumbuhan. Kita dorong supaya sealami mungkin,” ujarnya.
Hal senada disampaikan, Yunus Marzuk, Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki, Kelurahan Purwosari Mijen Semarang. Pihaknya aktif dalam terlibat dalam Konsultanik (Komunitas Penyuluh Tani Organik) Kota Semarang, dengan produk-produk yang dihasilkan yaitu pupuk organik cair, pestisida nabati, beras merah organik, dan beras putih organik.
“Sejauh ini kita mampu menghasilkan produk pertanian organik, khususnya beras merah dan beras putih organik. Kita mendapat pendampingan dari Dispertan Kota Semarang, bahkan sudah berhasil memperoleh Seritifikat Organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LESOS) pada 2017 lalu,” tandasnya.

Dijelaskan, dengan pupuk organik, dari segi kuantitas hasil produksi juga tidak kalah dengan produk non organik. Bahkan dari segi kualitas, ongkos produksi dan harga jual juga lebih menguntungkan pertanian organik.
“Kita juga menggunakan pestisida nabati atau organik, untuk mengusir hama seperti belalang, ulat, wereng, walang sangit dan lainnya. Keuntungannya, pestisida nabati dapat membunuh atau mengusir hama, namun residunya akan hilang di alam. Hasil produk terbebas dari residu pestisda, sehingga aman dikonsumsi manusia,” lanjutnya.