Kerusakan Jalan di Jalinsum Hambat Distribusi Logistik
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Kerusakan akses Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum), berimbas pada sektor logistik. Pemilik usaha distribusi barang dan jasa di wilayah Lampung Selatan mengalami kerusakan kendaraan saat melintas di jalan rusak tersebut, sehingg arus distribusi barang terhambat.
Hendro, salah satu pemilik usaha jual beli hasil pertanian pisang dan kelapa di Lamsel, menyebut kendaraan pengangkut kerap rusak akibat melintas di jalan rusak.
Menurutnya, kerusakan jalan yang dominan terjadi di Jalinsum berupa terkelupasnya aspal. Imbasnya jalan berlubang, bergelombang, ditambah hujan yang kerap melanda. Kerusakan sejumlah titik jalan mengakibatkan as kendaraan jenis L300 dan colt diesel yang dimilikinya harus menjalani sejumlah perawatan.

Sejumlah kerusakan seperti patah as roda, ban meletus dan kerusakan lain berimbas biaya operasional membengkak. Dalam satu kali pengiriman hasil pertanian, ia mengangkut sekitar 2 ton komoditas dengan ongkos Rp2juta. Biaya tersebut akan bertambah dengan adanya kerusakan kendaraan.
“Kerusakan pada kendaraan tentunya sangat berpengaruh pada distribusi barang, yang mengakibatkan biaya operasional harus dikeluarkan tanpa terduga, saat kendaraan rusak butuh biaya untuk pemindahan barang ke kendaraan lain,” terang Hendro, Selasa (24/3/2020).
Dampak kerusakan kendaraan setelah melewati jalan rusak, menurut Hendro berimbas waktu tempuh terhambat. Sistem pembelian tiket kapal dari pelabuhan Bakauheni yang dilakukan secara langsung menjadi solusi mengurangi kerugian. Meski proses reservasi online telah diterapkan secara online, pemilik usaha ekspedisi barang masih memilih pembelian tiket langsung.