Demam Berdarah Makin Mengganas di Sikka

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kian mengganas di kabupaten Sikka, pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam sehari, diperkirakan sekitar 20 sampai 50 orang harus mendapat perawatan di Puskesmas maupun rumah sakit.

Setelah korban kesembilan, Maria Florida Lani Gigo, siswi SMAN 2 Maumere asal desa Parabubu, kecamatan Mego yang meninggal dunia di RS TC Hillers, Maumere, Kamis (27/2/2020), DBD kembali merenggut nyawa dua anak di kabupaten Sikka.

“Memang benar, kemarin ada dua pasien anak lagi yang meninggal akibat DBD. Keduanya meninggal berselang dua jam setelah sempat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit,” kata dr. Clara Y. Francis, direktur RS TC Hillers Maumere, Minggu (1/3/2020).

Dokter spesialis anak RC TC Hillers Maumere, kabupaten Sikka provinsii NTT, dr. Mario B. Nara, ditemui di rumah sakit, Minggu (1/3/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Clara mengaku prihatin dengan makin meningkatnya pasien DBD, meskipun pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan pertolongan dan penanganan terhadap pasien.

Daya tampung rumah sakit pun tidak memadai lagi, karena hampir sebagian pasein yang dirawat terserang demam berdarah, meskipun sebuah ruangan untuk lansia telah dipergunakan.

“Sebuah ruangan untuk perawatan lansi telah kami pergunakan, namun tetap saja pasien demam berdarah masih banyak. Tentunya kita turut prihatin dan mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan dan kesehatan,” pesannya.

Clara membenarkan, pada Sabtu (29/2/2020) dua anak meninggal akibat DBD, yakni Sisilia Intan Sedu (11), warga desa/kecamatan Magepanda yang meninggal sekira pukul 09.23 WITA, dan Alicia Natalin Joselin (3) asal desa Nelle Urung yang meninggal pukul 11.15 WITA.

Lihat juga...