Beras Fortivit Solusi Tangani ‘Stunting’ di Sumbar
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PADANG – Badan Urusan Logistik (Bulog) memiliki jenis beras yang kaya vitaman. Beras ini juga disebut sebagai salah satu solusi untuk menekan stunting atau anak bertumbuh pendek. Khusus di Sumatera Barat, kasus stunting ada 59.641 yang tersebar di berbagai daerah.
Di antara jenis beras lainnya yang diproduksi petani di Sumatera Barat, jenis beras fortivit ini kini menjadi unggulan.
Kepala Bulog Wilayah Sumatera Barat, Tommy Despalingga, mengatakan, beras Fortivit tersebut memiliki kandungan vitamin dan mineral. Sehingga beras jenis itu dinilai dapat menjadi upaya mendukung program pemerintah, mengentaskan permasalahan stunting.
“Beras produksi ini nantinya lebih diutamakan untuk daerah-daerah dengan angka stunting tinggi. Tapi perlu kita sosialisasikan juga, sehingga masyarakat tidak berpikir hal-hal yang aneh,” katanya, Senin (9/3/2020).
Ia menyebutkan dalam menangani persoalan stunting itu, selain pola hidup bersih dan sehat, asupan makan bergizi merupakan kunci utama dalam menekan angka stunting ini. Untuk itu, Bulog berupaya mewujudkan suatu langkah yang dapat membantu persoalan gizi tersebut.
Tommy menjelaskan, beras Fortivit merupakan beras dengan kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tubuh. Beras tersebut dikembangkan Bulog, guna mendukung program pemerintah menekan angka stunting, serta memenuhi pangan bergizi bagi masyarakat.
“Soal harga, saat ini untuk satu kilogram beras dapat ditebus dengan harga Rp18 ribu. Selain itu ini dapat menjadi solusi pemerintah daerah dalam mengentaskan angka stunting, dimana untuk Sumatera Barat masih terdapat tiga daerah dengan angka stunting cukup tinggi,” ujarnya.