Stabilkan Harga di DKI, Kementan Gelontorkan Cabai di Enam Pasar
JAKARTA – Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelontorkan cabai rawit merah dan cabai merah keriting di enam pasar DKI Jakarta. Hal itu dimaksudkan untuk menstabilkan harga komoditas tersebut.
Operasi pasar untuk komoditas cabai tersebut digelar di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) dan lima pasar eceran, yaitu Pasar Pondok Labu, Pasar Minggu, Pasar Kramat Jati, Pasar Cijantung dan Pasar Kebayoran Lama. “Kami menggelontorkan cabai langsung ke pasar eceran, supaya lebih tepat sasaran dan harga jual juga cepat kembali normal,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementan, Agung Hendriadi di Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Sebanyak 7 ton cabai rawit merah dipasok ke PIKJ dengan harga Rp50.000 per-kg, sedangkan di pasar eceran sebanyak 1,5 ton cabai digelontorkan dengan harga Rp40.000 per-kg untuk cabai merah keriting dan Rp50.000 per-kg untuk cabai rawit merah.
Operasi pasar gencar dilakukan Kementan melalui Toko Tani Indonesia Center (TTIC) tersebut, sebagai upaya menekan harga cabai khususnya di DKI Jakarta dan sekitarnya. Harapannya, harga dari komoditas tersebut dapat segera kembali normal. Agung menyebut, dengan operasi pasar tidak serta merta harga turun drastis. Namun dampak dari operasi pasar sudah mulai terlihat dan dirasakan.
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP, Risfaheri menyatakan, harga cabai per-Jumat (7/2/2020) sore, sudah berangsur turun. Di Pasar Kramat Jati, harga turun dari Rp100.000 per-kg menjadi Rp80.000 per-kg. Di Pasar Minggu, turun dari harga Rp100.000 per-kg, menjadi Rp85.000 per-kg. “Diharapkan besok harganya terus turun, karena hari ini saja masuk pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati sekitar 7,02 ton,” kata Risfaheri.