Puskesmas Diminta Aktif Deteksi Dini Covid-19

Ketum PB IDI, Daeng Faqih (kiri) dalam diskusi di Jakarta, Kamis (20/2/2020) – Foto Ant

JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan kepada pemerintah, agar memanfaatkan Puskesmas untuk secara aktif mendeteksi dini penyebaran COVID-19.

“Sebenarnya pemerintah mampu dengan adanya Puskesmas di seluruh kecamatan. Kalau bisa sebenarnya aktif lakukan deteksi dini kawan-kawan di Puskesmas,” kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI, dr Daeng M. Faqih, dalam diskusi soal corona di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Sebelumnya, IDI sudah melakukan rapat dengan Litbangkes Kementerian Kesehatan untuk membahas COVID-19. Daeng mengatakan, mereka sudah meminta adanya satgas untuk menghadapi potensi wabah COVID-19, yang sudah terkonfirmasi kasusnya di negara-negara tetangga Indonesia seperti Singapura dan Malaysia.

Indonesia, memang belum bisa melakukan tracking atau pelacakan, karena belum ada kasus yang terkonfirmasi. Sejauh ini sudah ada 112 sampel yang diperiksa oleh Kementerian Kesehatan, dengan 110 sudah dinyatakan negatif dari COVID-19.

Indonesia sendiri sudah memiliki alat PCR untuk mendeteksi wabah itu, dan sudah terakreditasi oleh World Health Organization (WHO). Alat PCR itu dapat digunakan juga tidak hanya untuk mendeteksi COVID-19 tapi juga penyakit lain yang disebabkan oleh virus corona jenis lain seperti SARS dan MERS, yang sama-sama menyerang pernapasan.

“Artinya jika dinyatakan positif oleh PCR itu salah satu keluarganya corona virus terdeteksi, meskipun tidak spesifik COVID-19. Artinya jika dinyatakan negatif di PCR berarti semua keluarganya corona virus tidak ada,” jelasnya, dalam diskusi yang diselenggarakan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) itu.

Lihat juga...