PTPN V Dorong Pemanfaatan Limbah Sawit Jadi Arang Briket

Perlu diketahui, selama ini, pemanfaatan tandan kosong baru sebatas menjadi pupuk kompos. Melalui pelatihan tersebut, petani sawit binaan PTPN V, diharapkan dapat segera membuat arang briket, yang memiliki harga jual lebih baik. Sehingga petani sawit bisa mendapatkan nilai tambah yang bermanfaat, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan.

Selain mendukung inisiatif petani, PTPN V juga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi sawit berkualitas. Untuk itu, melalui program BUMN untuk Sawit Rakyat, PTPN V akan bermitra dengan berbagai pihak, dalam melakukan peremajaan kebun sawit plasma seluas 16 ribu hektar. Peremajaan tersebut akan dilakukan selama empat tahun mendatang.

Sehingga menurut Jatmiko, PTPN V siap untuk bekerjasama dengan petani, baik dari kemitraan peremajaan dan pengelolaan kebun plasma serta rakyat, hingga kerjasama dalam pengelolaan tankos menjadi briket.

“Kami akan bermitra dengan petani dan pihak lainnya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Syaratnya hanya satu, bantu kami untuk bisa terus memberikan manfaat bagi masyarakat, negara dan bangsa ini,” papar Jatmiko yang juga merupakan pembina Gabungan Petani Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau.

Pada acara pelatihan tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Samade dan PTPN V dalam hal penguatan kelembagaan petani/KUD melalui pemanfaatan tankos kelapa sawit menjadi produk bernilai tambah. Ketua Samade Tolem Ketaren menyampaikan apresiasi terhadap komitmen PTPN V untuk pemanfaatan limbah sawit menjadi komoditi bernilai tambah.

“Kami mengapresiasi komitmen PTPN V dan berbagai pihak lain, yang membantu kami, para petani kecil, untuk mengembangkan UMKM melalui pemanfaatan tandan kosong menjadi arang briket,” kata Tolen.

Lihat juga...