KTNA Sebut Kabut Asap Karhutla Ganggu Produktivitas Petani

PEKANBARU — Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyatakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda sejumlah provinsi di Indonesia telah mengganggu produktivitas petani.

“Kami petani terganggu karena asap. Petani buah kita, hortikultura terganggu,” kata Ketua Umum KTNA Ir Winarno Tohir di Pekanbaru, Selasa malam (24/9/2019).

Winarno mengatakan asap berdampak begitu besar kepada petani di Riau, dan sejumlah provinsi lainnya yang dilanda kebakaran. Buah-buahan pada tanaman hortikultura serta hasil tanaman pangan, katanya, terganggu karena tidak mendapat pencahayaan matahari yang cukup.

Akibatnya, para petani mengeluhkan buah yang mulai rontok serta hasil panen yang terancam tidak maksimal.

“Buah kita pada rontok. Tidak hanya buah, juga tanaman pangan. Kami petani terganggu semua,” ujarnya di sela kegiatan Expo KTNA Nasional yang diselenggarakan di Halaman Masjid An Nur Kota Pekanbaru.

Winarno mengatakan belum menghitung secara rinci kerugian para petani yang terdampak kabut asap tersebut dan diakuinya masih tengah mengumpulkan informasi dari para petani yang terdampak.

“Kita masih hitung. Karena ini kan belum hilang (asapnya). Nanti saya minta laporan dari teman-teman,” jelasnya.

KTNA menggelar rembuk Nasional yang diselenggarakan di Kota Pekanbaru sejak Minggu kemarin (22/9) hingga Rabu (25/9). Kegiatan pembukaan rembuk nasional itu sebelumnya dihadiri pejabat pemerintahan Provinsi Riau serta Kementerian Pertanian.

Winarno menjelaskan salah satu poin penting hasil kegiatan itu adalah kesepakatan dan komitmen untuk melaksanakan kegiatan pertanian dengan tanpa bakar, namun dengan memanfaatkan mekanisasi pertanian serta dekomposer. Upaya itu sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah menekan kebakaran hutan dan lahan.

Lihat juga...