Panen Raya, KUD Gemah Ripah Trirenggo Hasilkan 10 Ton Kedelai
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Upaya itu dilakukan dengan mendorong petani menanam komoditas pertanian yang dinilai memiliki keunggulan dan keuntungan lebih tinggi dibandingkan komoditas pertanian lainnya.
Komoditas kedelai Edamame dipilih karena memiliki masa tanam atau waktu panen cukup singkat yakni sekitar 65 hari saja. Selain itu nilai jual kedelai Jepang ini juga lumayan tinggi dibanding komoditas lainnya.
“Nilai jual kedelai Edamame ini cukup tinggi. Antara Rp7.500 sampai Rp10.000 per kilogramnya. Yakni dengan masa panen selama 65 hari. Jauh lebih tinggi dibandingkan padi yang nilai jualnya Rp 3.700 sampai Rp4.000, per kilogramnya, dengan masa panen selama 100 hari. Artinya masa panen juga lebih singkat,” ungkapnya.
Diharapkan melalui percontohan penanaman komoditas kedelai jepang yang diprakarsai KUD Gemah Ripah, Gapoktan Trirenggo serta Pemerintah Desa Trirenggo ini, petani di Desa Cerdas Mandiri Lestari Trirenggo bisa tertarik menanam dan mengembangkan kedelai Edamame. Dengan begitu mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dari sebelumnya.
“Dengan masa panen yang lebih singkat serta nilai jual lebih tinggi, diharapkan petani bisa mendapatkan untung berlipat. Sehingga pendapatan mereka pun akan naik. Otomatis kesejahteraan warga desa Trirenggo khususnya petani juga akan semakin baik,” katanya.