Nelayan NTB Dibantu 10 Unit Kapal Perikanan

Sekretaris Ditjen Perikanan Tangkap, KKP, Yuliadi (kiri dua), didampingi Sekda Lombok Utara, Suardi (tengah), dan Kepala Divisi Formalitas SKK Migas, Didik Sasono Setyadi, mencoba bantuan kapal 3 GT untuk nelayan NTB, di pantai Kerakas, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Kamis (27/2/2020) – Foto Ant

MATARAM – Nelayan di Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima bantuan 10 unit kapal perikanan berbobot 3 gross tonnage (GT), dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Bantuan tersebut hasil kerja sama dengan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Yuliadi, didampingi Sekretaris Daerah Lombok Utara, Suardi, dan Kepala Divisi Formalitas SKK Migas, Didik Sasono Setyadi, di Kabupaten Lombok Utara, Kamis (27/2/2020).

Sebanyak 10 unit kapal perikanan tersebut terdiri atas tiga unit untuk nelayan di Kota Mataram, empat unit untuk nelayan di Kabupaten Lombok Utara, dan tiga unit untuk nelayan di Kabupaten Lombok Timur.

Dalam kesempatan itu, juga diserahkan bukti pencatatan kapal perikanan, pas kecil dan sertifikat kelayakan penanganan ikan (SKPI). “Bantuan kapal hasil kerja sama KKP dengan SKK Migas melalui program tanggung jawab sosial (CSR) tersebut diserahkan untuk nelayan terdampak gempa bumi pada 2018 yang melanda Pulau Lombok,” kata Sekretaris Ditjen Perikanan Tangkap, KKP, Yuliadi, usai penyerahan bantuan, Kamis (27/2/2020).

Bantuan kapal perikanan tersebut lengkap dengan dokumen perizinan, berupa pas kecil dan bukti pencatatan kapal perikanan, untuk memudahkan operasionalisasinya. Selain itu juga, dilengkapi dengan mesin tempel, alat penangkapan ikan rawai tuna dan perlengkapan keamanan.

Yuliadi menyebut, kerja sama KKP dengan SKK Migas melalui program CSR sudah untuk kedua kalinya. Sebelumnya 10 unit kapal perikanan telah diserahkan untuk nelayan di Donggala, Sulawesi Tengah. “Bentuk dan spesifikasi kapal serta alat penangkapan ikan dipilih sendiri oleh nelayan yang disesuaikan dengan kearifan lokal setempat,” katanya.

Lihat juga...