Minat Baca Rendah, Gedung Pustaka Modern Dibangun di Pesisir Selatan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ia menyebutkan istimewanya lagi, tidak hanya sekedar menyediakan buku, pada lantai tiga tersebut, nantinya akan dibangun pula studio mini, ruang rapat/pelatihan, ruang pengolahan bahan pustaka, serta aksesoris tulisan surat Al Alaq (ayat 1-5), miniatur gambar orang barabab (babiola), miniatur sapi pasisie, miniatur pitih kambang, dan miniatur itik bayang.

Sehingga untuk melengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjangnya pada perpustakaan konvesional, perpustakaan digital, studio, buku-buku dan lain sebagainya, pihaknya juga akan mengajukan anggaran ke Pemerintah sebesar Rp 3,5 miliar.

“Anggaran Rp 3,5 miliar ini, akan kita ajukan ke Bidang Pendidikan Sub Bidang Perpustakaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kita berharap proposal yang sudah kita persiapkan saat ini bisa terkabul, agar penyediaan berbagai sarana dan prasarana tersebut bisa terkabul pada tahun 2021 mendatang,” ungkapnya.

Selain berupaya mendirikan bangunan untuk menarik minat baca masyarakat, Mawardi mengatakan, pihaknya juga menguatkan adanya literasi. Tergetnya untuk di lingkungan dunia pendidikan, karena jenjang pendidikan membaca adalah hal wajib yang harus dilakukan.

“Karena Literasi tidak hanya tentang bagaimana membiasakan membaca, namun lebih dari itu, literasi juga mencakup tentang bagaimana melahirkan karya tulis seperti buku dan sebagainya.

“Jadi memang di berbagai sekolah dan madrasah belakangan ini sedang giat-giatnya membudayakan literasi terutama bagi para pelajar maupun kalangan pendidik,” sebutnya.

Lihat juga...