Kalsel Usulkan Lima Geoside Menjadi Geopark Internasional ke Unesco
BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengunggulkan lima geoside Pegunungan Meratus, untuk diusulkan menjadi Geopark Internasional.
Kepala Dinas ESDM Kalsel, Isyarwanto mengatakan, ke lima geoside tersebut adalah, Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, Matan Keladan, Cempaka, Belangian dan Batulicin. Saat ini, Pemprov Kalsel sedang berjuang untuk bisa mendapatkan sertifikat dari Unesco, agar Geopark Meratus menjadi Geopark Internasional.
Pemerintah daerah sedangberupaya memenuhi persyaratan penetapan Geopark Internasional. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya, infrastruktur menuju ke lokasi dan di lokasi geopark yang memadai. Adanya jurnal dan seminar internasional yang mengangkat tentang potensi Geopark, yang memungkinkan untuk dikembangkan. Setelah beberapa persyaratan tersebut terpenuhi, akan dilakukan penilaian oleh tim dari Unesco dengan datang ke Kalsel.
Mereka akan memastikan informasi yang didapatkan dari berbagai pihak sesuai dengan kondisi di lapangan. Dari penilaian lapangan tersebut, akan ditentukan layak tidaknya Geopark Meratus mendapatkan pengakuan dari Unesco sebagai Geopark internasional.
Saat ini, sedang dilakukan pengukuran zonasi geoside di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru. “Khusus pengukuran tersebut, Pemprov telah menganggarkan sebesar Rp1,2 miliar,” kata Isyarwanto, di Banjarbaru, Rabu (5/2/2020).
Peneliti Pegunungan Meratus dari UPN Yogyakarta, Dr Joko Susilo mengatakan, Geopark Meratus memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan. Geopark Meratus memiliki keunikan, yang tidak dimiliki oleh geopark di daerah maupun negara lainnya. Potensi tersebut, harus disadari masyarakat.