Galungan Perkuat Toleransi Antarumat Beragama di Lamsel
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Hari Raya Galungan bagi umat Hindu Dharma di Lampung Selatan, tampak meriah dirayakan oleh sejumlah umat Hindu di sejulmah desa di Kecamatan Ketapang, yakni di desa Sri Pendowo, Sidoluhur, Sumur, Sumber Nadi, Ruguk, Ketapang, dan Bangunrejo. Puluhan penjor menghiasi jalan-jalan desa tersebut.
Made Yatno, menyebut penjor-penjor itu dipasang sehari sebelum Galungan, dan melambangkan pertiwi bhuwana agung. Simbol gunung tersebut memberikan kesejahteraan dan keselamatan. Lambang pertiwi disimbolkan dalam bentuk wujud naga basuki dan ananta boga.
“Penjor dibuat dari bambu, daun kelapa muda, dan sampihan penjor. Sebagian penjor yang dipasang di halaman rumah dihiasi lampu warna-warni,” kata Made Yatno, saat ditemui Cendana News di Sri Pendowo, Rabu (19/2/2020).

Ia mengaku membentuk penjor dari bambu kuning yang dirangkai dengan hiasan menarik. Selain sebagai simbol perayaan Galungan, penjor juga menjadi hiasan yang menarik di jalan-jalan desa.
Menurut Made Yanto, perayaan Galungan sudah dimulai sejak Selasa (18/2). Sejumlah umat yang merayakan mengawali dengan doa di perempatan agung, pura desa atau pura pusekh, pura keluarga atau sanggah.
Usai doa bersama dan doa keluarga, sebagian akan berkunjung ke kerabat. Kunjungan kerabat pertama dilakukan ke keluarga yang lebih tua untuk saling memaafkan.
“Galungan menjadi momentum untuk pembersihan atas kesalahan yang sudah diperbuat selama setahun, dan dilanjutkan dengan silaturahmi antarkeluarga,” terang Made Yatno.