Ditolak Lima Negara, Penumpang Kapal Pesiar Turun di Kamboja

SIHANOUKVILLE — Para penumpang kapal pesiar, yang terombang-ambing selama dua pekan di laut setelah ditolak lima negara karena kekhawatiran terhadap corona, akhirnya diizinkan untuk turun di Kamboja pada Jumat (14/2/2020).

Pada Kamis (13/2) pagi, kapal MS Westerdam mulai mendekat ke bibir pantai agar petugas kesehatan Kamboja bisa naik dan terlebih dulu mengumpulkan sampel para penumpang dengan gejala sakit atau mirip flu.

Hasil tes menunjukkan bahwa tidak ada satu pun dari penumpang tersebut yang membawa virus corona, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Kamboja.

Sorak sorai penumpang dari dalam kapal bisa terdengar ketika MS Westerdam yang mengangkut 1.455 penumpang dan 802 kru itu berlabuh di kota pelabuhan Sihanoukville pada malam harinya.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen secara personal menyambut para penumpang dengan jabatan tangan dan buket bunga mawar ketika mereka turun dari kapal dan hendak menaiki bus.

“Istri saya dan saya memberinya cokelat untuk menunjukkan apresiasi kami,” kata seorang penumpang asal New Jersey, AS, Lou Poandel, setelah ia turun dan bertemu dengan pemimpin Kamboja itu.

Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji Kamboja atas sikapnya sebagai contoh solidaritas internasional yang diminta WHO selama ini di tengah wabah virus corona.

Selasa (11/2) lalu, MS Westerdam mencoba untuk berlabuh di Bangkok, namun pemerintah Thailand menolak memberikan izin.

Kemudian Rabu (12/2), kapal perang angkatan laut Thailand menggiring kapal pesiar itu menjauh dari Teluk Thailand hingga MS Westerdam menuju ke Kamboja, menurut data di situs Marrine Traffic.

Lihat juga...