Budidaya Porang Dipopulerkan di Bekasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BEKASI – Tren baru tanaman Porang mulai populer dibicarakan, membuat pegiat tanaman di Kota Bekasi Jawa Barat tertarik untuk melakukan budidaya tanaman sejenis suwok tersebut.
Adalah Joko Santoso, warga Kompleks PU Sapta Taruna Empat, Kelurahan Sumur Batu, kecamatan Bantar Gebang. Dia mengaku tertarik dengan kisah sukses petani Porang di Madiun, hingga mencoba memanfaatkan lahan kosong di sekitar kompleknya untuk ditanami Porang.
“Saya tahu, yang sukses budidaya Porang di Madiun hingga sekarang dikenal miliader tersebut dulunya adalah pemulung di Bantar Gebang ini, Mas. Budidaya Porang juga tidak sulit, mudah tumbuh dimana saja,” ujar Joko Santoso kepada Cendana News, Senin (10/2/2020).
Joko Santoso tidak sendiri, dia bersama tetangganya Okky, mulai mengembangkan Porang di Kota Bekasi. Mereka juga mulai menularkan ke warga untuk memanfaatkan lahan sempit areal pekarangan atau lahan kosong milik perusahaan untuk dijadikan budidaya Porang di Kota Bekasi.
Menurutnya Porang dari pertama kali tanam jenis bijian bisa delapan bulan panen. Kurun waktu tersebut dia menyebut satu pohon Porang bisa menghasilkan umbian untuk dimanfaatkan seperti dijual maupun dikonsumsi sendiri mencapai delapan kilogram lebih.
“Kalau mau dijual harganya pun lumayan, satu kilo ubi Porang yang masih basah harganya relatif tinggi mencapai Rp10 ribuan. Kalau mau lebih lagi bisa dicacah dan dijemur harganya bisa mencapai Rp25 ribu/kg,” jelasnya.
Dia mengatakan, di Bekasi sudah ada penampungnya. Namun demikian masih menyatu dengan Jawa Barat karena wilayah pembudidaya Porang di Jabar, mulai dikembangkan di wilayah Subang dan Cianjur.