SOLO – Komoditas bawang putih menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Solo, Jawa Tengah, seiring dengan peningkatan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen. Kalau inflasi di Kota Solo sendiri pada Januari 2020 sebesar 0,14 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta, Totok Tavirijanto, di Solo, Senin (3/2/2020).
Totok mengatakan, kenaikan harga bawang putih tersebut tidak lepas dari ketergantungan kebutuhan dalam negeri terhadap bawang putih impor.
“Pasokan bawang putih kita Bawang Putih Sumbang Inflasi Tertinggi di Solokan impor dari Tiongkok, di sisi lain negara tersebut sedang terkena wabah virus corona. Jadi, stok bawang putih menipis karena ada pembatasan impor ini,” katanya.
Sedangkan komoditas lain yang juga memberikan sumbangan terhadap inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,08 persen, minyak goreng sebesar 0,06 persen, dan cabai rawit sebesar 0,04 persen.
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,32 persen,” katanya.
Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta berupaya mengantisipasi kemungkinan terhambatnya pengiriman komoditas bawang putih dari Cina, usai merebaknya virus corona di negara tersebut.
“Bawang putih menjadi salah satu komoditas yang akan coba kami identifikasi stoknya, ada atau tidak,” kata Wakil Ketua TPID Kota Surakarta, Bambang Pramono.
Ia memastikan, mulai terjadi penurunan pasokan bawang putih. Jika dalam kondisi normal rata-rata volume pasokan bawang putih di Kota Solo mencapai 20 kontainer, saat ini turun menjadi empat kontainer.