Pasca-Kemarau Petani Lamsel Remajakan Tanaman Pisang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sebab rumput yang terlalu lebat pada lahan pisang berpotensi mengakibatkan munculnya hama layu fusarium. Ia bahkan melakukan tumpangsari tanaman pisang jagung agar bisa mendapat nutrisi saat pemupukan.

Peremajaan tanaman pisang sekaligus mencoba pola penanaman pisang intensif. Selama ini ia menanam pisang dengan sistem rumpun yang banyak namun kini dilakukan pola penjarangan.

Satu rumpun tanaman pisang hanya disisakan sebanyak tiga pohon, sisanya dipisahkan ke lubang yang baru. Penjarangan tanaman pisang menurutnya menjadi cara agar pembersihan tanaman lebih mudah.

“Selama ini petani kerap menanam pisang dengan rumpun yang banyak, tapi hasil tandan kecil maka penjarangan dilakukan agar buah lebih besar,” ungkapnya.

Berkurangnya tanaman pisang usai kemarau dan hama jamur layu fusarium berdampak pada pengepul.

Surahman, pengepul pisang asal Desa Kelaten menyebut ia mulai kesulitan mencari pisang dari petani sejak empat bulan terakhir. Permintaan pisang menurutnya cukup tinggi dari sejumlah pemilik usaha pembuatan keripik, pisang goreng.

Surahman, salah satu pengepul pisang di Desa Kelaten Kecamatan Penengahan Lampung Selatan menyebut masih sulit mendapat pasokan pisang akibat sebagian tanaman belum pulih usai serangan hama fusarium, Senin (27/1/2020) – Foto: Henk Widi

“Permintaan banyak namun pasokan dari petani berkurang karena tanaman pisang berkurang,” papar Surahman.

Petani umumnya memilih memusnahkan pohon pisang usai serangan layu fusarium. Sejumlah tanaman yang berbuah merupakan sebagian pohon yang bebas dari hama layu fusarium.

Lihat juga...