Memahami Metode Penularan nCoV sebagai Upaya Pencegahan

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

JAKARTA — Walaupun disebut sebagai virus baru, Novel Corona Virus (nCoV) sebenarnya bukan sepenuhnya baru. Karena memiliki kemiripan struktur dengan Corona Virus sebelumnya dan memiliki metode penularan yang sama. Sehingga, dengan mengenali metode penularan diharapkan dapat mencegah penyebaran nCoV secara lebih luas.

Konsultan Penyakit Tropik Infeksi FKUI – RSCM, dr. Aditya Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM menjelaskan kejadian penyebaran nCoV ini merupakan outbreak.

“Yaitu suatu kondisi yang terjadi dalam waktu singkat. Dimana berita terbaru, yaitu dua hari lalu, sudah ada 2.700 kasus positif terinfeksi dengan 81 diantaranya berakhir dengan kematian. Padahal kita tahu bahwa awalnya kita dengar pada saat malam tahun baru,” kata Aditya saat PAPDI Forum di Ibis Senen Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Ia menyebutkan dengan perkembangan transportasi saat ini, yang memungkinkan perpindahan orang dalam waktu singkat dan jarak yang tidak terbatas, penyebaran virus ini merupakan suatu hal yang tidak mustahil.

“Dari titik 0 nya di Wuhan, saat ini seluruh provinsi China sudah melaporkan adanya pasien positif. Juga dilaporkan kasus yang terjadi di beberapa kota di luar China atau yang disebut imported case,” ujarnya.

Keberadaan Corona Virus sendiri sudah lama dikenali dalam dunia ilmu pengetahuan. Tapi nCoV yang muncul di Wuhan memiliki strain atau protein permukaan yang berbeda dengan jenis virus sebelumnya.

“nCoV ini bersifat zoonosis, yaitu awalnya dari hewan ke manusia. Dari hasil pelaporan menunjukkan adanya kasus penularan dari manusia ke manusia dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi,” kata Aditya lebih lanjut.

Lihat juga...