‘Digdaya’ Pameran Inovasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Kemudia pengabdian, berarti sebagai institusi pendidikan FKUB diharapkan bisa menaungi seluruh masayarakat atau memberikan baktinya kepada masyarakat.
“Kemudian daya saing artinya sesuai dengan milestones UB, kita diharapkan pada tahun 2020 bisa mencapai daya saing Asia maupun internasional melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan,” ucapnya.
Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR MS, menyebutkan, hasil temuan maupun inovasi yang dihasilkan FKUB sudah sangat luar biasa. Hampir semua produk yang dipamerkan sudah paten, tapi sayangnya belum dicatatkan ke universitas.

“Jadi tolong inovasi-inovasi tersebut segera dicatatkan ke universitas supaya karya inovasinya juga bisa dilihat dan diketahui seluruh Indonesia. Setelah itu tinggal bagaimana kita mencari partner atau perusahaan agar bisa segera dipasarkan kepada masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu inovasi yang turut dipamerkan dalam acara tersebut adalah aplikasi Meraba Nadi Sendiri (Menari) yang berfungsi mencegah Fibrilasi Atrium atau denyut jantung tidak teratur.
Inventor aplikasi Menari, dr. M. Rizki Fadlan, mengatakan, dalam aplikasi ini pasien diharuskan menjawab beberapa pertanyaan sesuai dengan yang ia rasakan untuk kemudian mendapatkan rekomendasi tentang kondisi tersebut.
