Banyak Kota Besar Belum Miliki Nama Jalan Pahlawan

Editor: Koko Triarko

PURWOKERTO – Ketua Umum Muhammadiyah, KH Haedar Nashir, menyatakan belum ada komitmen masif dari pemerintah sekarang untuk memonumenkan nama-nama pahlawan bangsa menjadi nama jalan atau pun gedung. Menurutnya, masih banyak kota besar di negeri ini yang belum memberikan nama jalan utama dengan nama-nama pahlawan.

“Coba lihat di kota-kota besar, berapa banyak tokoh kemerdekaan yang dijadikan nama jalan atau gedung, bahkan lebih banyak tokoh setelah kemerdekaan,” kata Haedar, usai peresmian jalan KH Ahmad Dahlan yang melintas di depan kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Minggu (19/1/2020).

Haedar mencontohkan, nama tokoh Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo yang merupakan anggota dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan merupakan tokoh kunci dari kompromi penyusunan dasar negara, tidak banyak dikenal. Bahkan, nama jalan dan gedung yang menggunakan nama Ki Bagus Hadikusumo hampir tidak ada.

“Ki Bagus Hadikusumo duduk nomor 7 di BPUPKI dan merupakan tokoh kunci kompromi, beliau yang mengusulkan agar sila Ketuhanan dilengkapi dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan ditempatkan sebagai  sila pertama. Tetapi generasi milenial sekarang hampir tidak ada yang mengenal beliau, bahkan generasi konolial juga mungkin tidak banyak yang tahu,” terangnya.

Menurut Haedar, simbolik untuk para pahlawan itu penting. Dan, pemerintah dari jajaran paling atas, presiden hingga bupati, seharusnya proaktif mencari nama jalan yang kurang memberikan manfaat, untuk diganti dengan nama pahlawan.

Nama jalan yang menggunakan jenis buah-buahan, misalnya, bisa diganti dengan nama pahlawan kemerdekaan.

Lihat juga...